Gibasnews.com, Bekasi - Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, meninjau langsung kondisi sekolah-sekolah yang terdampak banjir di Kota Bekasi.
Beberapa sekolah yang mereka kunjungi di antaranya adalah SMAN 6 Kota Bekasi dan SDN Pekayon Jaya. Dalam kunjungan tersebut, Mendikdasmen mencatat ada 114 satuan pendidikan yang mengalami dampak akibat banjir.
Banjir ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi serta kiriman air dari wilayah Bogor pada Senin (3/3/2025) malam. Beberapa kawasan di kota ini pun ikut terdampak, termasuk sejumlah sekolah yang terendam air.
Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
Sebelum melakukan peninjauan, Abdul Mu’ti telah mengikuti rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno serta Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infrawil) Agus Harimurti Yudhoyono.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas langkah-langkah pemulihan fasilitas pendidikan pasca banjir. Salah satu poin penting yang dibahas adalah inventarisasi kerusakan yang terjadi di sekolah-sekolah terdampak.
Sekolah Mulai Dibersihkan
Saat melakukan peninjauan, Wawali dan Mendikdasmen melihat langsung upaya pembersihan yang dilakukan oleh guru, orang tua murid, petugas sekolah, serta para siswa. Mereka bergotong royong membersihkan ruang kelas dan lingkungan sekolah yang terkena dampak banjir.
"Dari dua sekolah yang saya kunjungi, kondisi airnya sudah surut. Kami juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera menginventarisir ruang kelas dan meubel sekolah yang rusak," kata Abdul Mu’ti.
Bantuan untuk Sekolah Terdampak
Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai bantuan untuk satuan pendidikan yang terkena dampak banjir. Bantuan ini berupa voucher pendidikan yang diberikan kepada berbagai jenjang sekolah.
"Untuk PAUD, kami berikan 10 voucher masing-masing senilai Rp 25 juta. Sementara itu, SD menerima 4 voucher senilai Rp 20 juta per voucher, dan SMP serta SMA masing-masing mendapatkan 10 voucher senilai Rp 25 juta," ungkap Abdul Mu’ti.
Selain itu, ia menegaskan bahwa pemerintah pusat telah menyerahkan beberapa bantuan yang diperlukan guna mendukung pemulihan sekolah pasca banjir.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bantuan ini bisa segera dimanfaatkan demi kelancaran kegiatan belajar-mengajar," tambahnya.
Dengan langkah cepat ini, diharapkan proses pemulihan sekolah-sekolah terdampak dapat berjalan dengan baik sehingga siswa bisa kembali belajar tanpa kendala.