GIBASNEWS.COM, KOTA BEKASI- Debat perdana Pilkada Kota Bekasi yang disiarkan secara langsung pada Jumat (1/11) melalui salah satu televisi swasta memunculkan ketegangan antara pasangan calon. Paslon nomor urut 1, Herry Koswara-Solihin, menarik perhatian dengan pendekatan mereka yang dinilai cenderung menyerang calon lain tanpa penjabaran visi-misi yang jelas.
Selama debat, Herry Koswara terlihat sering mengkritik kebijakan pemerintahan sebelumnya, menyampaikan pernyataan bernada emosional yang dirasa kurang terkendali. Kritik yang disampaikan dianggap aneh, mengingat partai pengusung Herry, PKS, telah berkuasa dua periode di legislatif Kota Bekasi, yang seharusnya memberikan andil besar terhadap kebijakan yang ia kritik.
Agung Nugroho, salah satu pendiri Relawan Militan Amin (Anies Baswedan- Cak Imin)pendukung pasangan Anies Baswedan-Cak Imin dalam konstelasi Pilpres 2024 kemarin, turut mengomentari gaya debat Herry Koswara. Ia menyayangkan sikap emosional yang diperlihatkan Herry, yang dinilainya tidak mencerminkan teladan kepemimpinan Rasulullah.
“Kepemimpinan yang dicontohkan Rasulullah mengajarkan kita untuk mengendalikan emosi dan bijaksana, ciri orang beriman yang matang dan berakhlak baik,” jelasnya.
Agung juga menyoroti bahwa Herry Koswara tampak sangat fokus menyerang paslon lain, namun kurang memberikan penjelasan mengenai program yang berpihak pada umat.
“Umat memerlukan program yang berpihak dan menjabarkan visi misi yang jelas. Namun, Pak Herry tampaknya lebih banyak menghabiskan waktu menyerang lawan,” tambah Agung.
Lebih lanjut, Relawan Militan Amin menyatakan masih menyimpan kekecewaan terhadap PKS, partai yang mengusung Herry Koswara. Kekecewaan ini terkait dengan sikap PKS dalam Pilkada DKJ Jakarta yang lalu, yang dinilai telah mengkhianati Anies Baswedan, sosok ideal yang mereka dukung untuk memimpin DKJ Jakarta.
“Kami merasa PKS tak lagi mencalonkan sosok yang benar-benar ideal, baik di DKJ maupun di Bekasi,” tutup Agung.
Debat perdana ini menyoroti bahwa pendekatan kampanye yang lebih mengedepankan serangan tanpa penjelasan program dapat mengurangi daya tarik kandidat di mata pemilih. Agung berharap para calon bisa lebih fokus pada visi-misi konkret yang menjawab kebutuhan masyarakat Bekasi.