Ketua Umum Serikat Pemuda Islam Kota Bekasi Ipad Faturahman Soroti Etika Salah Satu Paslon di Acara Maulid Akbar Dzikir Kebangsaan -->

Header Menu

Advertisement

Ketua Umum Serikat Pemuda Islam Kota Bekasi Ipad Faturahman Soroti Etika Salah Satu Paslon di Acara Maulid Akbar Dzikir Kebangsaan

Pandi
Selasa

GIBASNEWS.COM, KOTA BEKASI - Peringatan Maulid Akbar Dzikir Kebangsaan yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi di Islamic Center, Senin (16/9/2024), merupakan momentum untuk memperlihatkan kebersamaan dan keseriusan dalam segala aspek kehidupan.


Namun disela acara yang sakral ini, ada momen unik yang memperlihatkan sejumlah pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi dengan beragam gayanya khususnya saat doa bersama.


Dari foto yang beredar, berjejer duduk mulai dari kiri adalah pasangan RIDHO (Tri Adhianto- Haris Bobihoe) kemudian ditengah pasangan RISOL (Heri Koswara-Sholihin), dan paling kanan adalah pasangan UU Saeful Mikdar-Nurul Sumarhaeni.


Ada perilaku yang tidak wajar dari deretan para kontestan Pilwalkot Bekasi, dimana paslon RIDHO terlihat khusuk berdoa disaat acara secara bersama dengan mengangkat kedua tangan.


Paslon RISOL memperlihatkan tengah khusuk memainkan gadget selulernya. Dan yang paling menjadi sorotan adalah sosok pasangan UU Saeful Mikdar-Nurul Sumarhaeni, sosok UU terlihat melongo melamun.


Hal itu menjadi perhatian khusus Ketua Umum Serikat Pemuda Islam (SPI) Bekasi, Ipad Faturahman. Ia sangat menyayangkan etika standar moral, memberikan batas yang jelas antara baik dan buruk, serta menjadi pedoman pemimpin apalagi mereka calon pemimpin di Kota Bekasi.


“Semua orang tentu bisa lepas kendali, tetapi sebagai seorang calon pemimpin dituntut untuk cakap mengelola etika moral apalagi itu sedang berdoa,” kata Ketua SPI Bekasi Ipad Faturohman dalam pernyataannya, Selasa (17/9/2024).


Menurut Ipad, zikir merupakan amalan yang sangat berharga, yang diajarkan langsung oleh baginda Nabi Muhammad SAW kepada umatnya untuk mengingat nama-nama Allah, sifat-sifat-Nya, dan pujian penuh cinta pada Rabb.


“Hal ini menegaskan bahwa Heri Koswara menerima undangan acara maulid hanya menggugurkan kewajiban salah satunya kamuflase menjelang Pilkada Kota Bekasi. Bukankah partai PKS yang anti untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, ataupun tahlilan bagi orang yang sudah meninggal yang dinilai berbau Bid’ah,” kata Ipad.


“Kita melihat di sekolah yang berafiliasi PKS tidak pernah tuh mengagendakan acara Maulid Nabi Muhammad, sekalipun Heri Koswara memiliki pondok pesantren dan sekolah di Kota Bekasi,” kata Ipad Faturohman mengakhiri.