GIBASNEWS, CIMAHI - Jalan hidup adalah sebuah pilihan, tujuan tergantung dari niat seseorang , langkah yang kita mulai menentukan arah kehidupan yang dijalani, seperti yang dialami Nurdin Hidayat pria kelahiran Garut 49 tahun silam ini bercerita kisah hidupnya saat bincang-bincang di Kantor Sekertariat GIBAS Resort Kota Cimahi Jl. KH Usman Dhomiri Kelurahan Padasuka Kota Cimahi, kamis (12/08/21).
Kehidupan keras jalanan sudah dirasakan Nurdin saat masih duduk dikelas dua Sekolah Menengah Pertama(SMP) dengan menjadi calo di Terminal segitiga Pasar Antri Cimahi.
“Sekitar tahun 1985 saya sudah turun ke jalan jadi calo di Terminal Segitiga Pasar Antri, kurang lebih dua tahun, sekolah cuman sampai kelas dua SMP karena sering pindah sekolah jadinya tidak lanjut,” ujar Nurdin memulai percakapan.
Pada tahun 1987 Nurdin melanjutkan pekerjaan sebagai calo di Terminal Kebon Kalapa Bandung, kemudian berlanjut menjadi koordinator angkutan sebuah PO Bus ternama di Terminal Leuwi panjang hingga tahun 2016.
“Banyak pengalaman yang saya dapat saat di terminal, dari hal positif sampai hal yang negatif, banyak ketemu orang untuk berdiskusi, makanya saya sebut kuliah jalanan, sampai pada suatu saat saya diajak seorang teman untuk bergabung disebuah organisasi masyarakat (Ormas) GIBAS yang dipimpin oleh Ketua Umum H. Syuhaya Djati Prakarsa, dari beliaulah saya banyak belajar , beliau seorang sahabat, kakak , guru sekaligus orangtua bagi saya,” kenangnya.
Tahun 2000 Nurdin bergabung menjadi anggota GIBAS hingga menjadi Komandan Provost di DPP GIBAS. Perjalanan di organisasi inilah yang menempa Nurdin menjadi seorang aktivis sosial yang fokus pada advokasi pendidikan dan advokasi kesehatan.
Berawal dari kecelakaan saat akan menghadiri Musres GIBAS Tasik, mobil yang dikendarai bersama istri dan delapan anggotanya menabrak batu dan terguling, beruntung tidak ada korban jiwa walaupun dirinya mengalami cacat ditangan akibat terjepit.
“ Saat itu saya ngantuk, kami mengalami kecelakaan yang sangat fatal masih beruntung nyawa kami masih terselamatkan, dari situ saya berpikir dan instrofeksi diri mungkin ini peringatan dari Allah SWT, akibat ulah pekerjaan saya di terminal mendapatkan uang secara tidak baik, walaupun ngasih uang mungkin tidak ridho dan bahkan saya berantem hampir setiap hari,” terangnya.
Ketua GIBAS Resort Kota Cimahi periode 2012 – 2017 dan periode 2017 – 2022 yang juga ketua Forum Ormas LSM Kota Cimahi ini meninggalkan Terminal Leuwi panjang pada tahun 2016 untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, walaupun menurutnya penghasilan harian di terminal cukup besar.
Sejak meninggalkan Terminal ditahun 2016 Nurdin mengaku istiqomah hijrah dari kehidupan terminal dan fokus diorganisasi dan pekerjaan baru menjadi EO Lomba burung bekerja sama dengan Mahfud Sulaeman (H. Ebod)
“Alhamdulillah saya dipertemukan dengan orang baik seperti H. Ebod yang sudah banyak membantu untuk memulai usaha membuka Event Lomba Burung dan mengelola Pasar Salju,” pungkasnya.