GIBASNEWS, KOTA BEKASI-Kunjungan kerja Komisi A DPRD Kota Salatiga mengunjungi Pemerintah Kota Bekasi dalam rangka terkait peningkatan pelayanan RSUD di masa pandemi Covid-19, Selasa, (25/05/ 2021).
Ketua Komisi A DPRD sekaligus Ketua rombongan Nono Rohana menjelaskan maksud dan tujuan datang ke Kota Bekasi.
"Tujuan kami datang dalam rangka belajar bersama untuk meningkatkan pelayanan RSUD selama masa pandemi sejauh mana pelayanan yang ada di RSUD Kota Bekasi, "ungkapnya.
Rombongan berjumlah 6 orang terdiri dari anggota Komisi dan Sekretariat Dewan Kota Salatiga.
"Komisi A sendiri memiliki tugas dan fungsi pengawasan terhadap mitra yakni Rumah sakit umum daerah. Karena saat ini kita juga sedang mewaspadai kenaikan kasus positif di Kota Salatiga, "tuturnya.
Turut hadir pada acara kunjungan ini Staf ahli Wali Kota Bekasi bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kemasyarakatan Uu Syaeful Mikdar, Kepala Dinas Kesehatan Tanti Rohilawati serta Direktur RSUD, Kusnanto Saidi.
Staf Ahli beserta jajaran langsung menyambut kedatangan rombongan di Press Room Humas Gedung 10 lantai Kantor Wali Kota Bekasi.
"Selamat datang kepada rombongan dewan yang terhormat di Kota Bekasi, hari ini kita berkumpul dalam rangka menyambut tamu dari Kota Salatiga. Permohonan maaf karena Ibu Sekda tidak bisa mendampingi kegiatan kunker namun menugaskan saya untuk menyambut bapak ibu yang terhormat, " ungkapnya.
Uu juga menjelaskan sejarah singkat Kota Bekasi beserta penanganan Covid - 19 yang telah dilakukan di Kota Bekasi.
"Sejak awal Covid-19, Kepala Daerah kami telah menugaskan untuk semua ASN untuk turun langsung ke wilayah dan memberikan pengarahan 3 M ( menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan), "tuturnya.
Ditempat yang sama Direktur RSUD Kota Bekasi, Kusnanto Saidi menambahkan tentang penanganan Covid-19 di Kota Bekasi.
"Sejak bulan Maret 2020, kita (RSUD) sudah memulai WFH (work from hospital) duluan berbeda dengan ASN yang turun ke wilayah dalam rangka pencegahan Covid-19.Awalnya kami hanya menyiapkan tempat kepada para pasien covid 19 terhitung dari Maret 2020 memang mengalami penurunan namun ketika pasca lebaran 2020 mengalami kenaikan kasus positif yang signifikan, sehingga pak Wali Kota membuka rumah sakit darurat di stadion Patriot Chandrabaga, "ungkapnya.
Dia juga menambahkan kenaikan kasus saat itu juga disebabkan oleh pergerakan masyarakat Kota Bekasi berada di sekitaran Jabodetabek.
"Selain penanganan pasien, RSUD juga bekerja sama dengan dinas terkait melakukan random sampling di pasar tradisional hingga swasta dan juga KAI, hasilnya dari 300 orang ditemukan 3 orang positif dan langsung diarahkan untuk perawatan secara intens, "jelasnya.
Untuk pengendalian dimasyarakat Kota Bekasi memiliki RW siaga yang bertugas untuk memantau peningkatan kasus covid-19 di masing - masing wilayah.
Kusnanto juga menegaskan bahwa penanganan covid -19 tidak lepas juga dari kerja sama seluruh OPD yang dibagi per wilayah biasa disebut tim wilayah. Dibantu dengan tenaga relawan.
"Jadi ini semua didukung dengan patuhnya dari masyarakat Kota Bekasi dengan mengikuti aturan dari Pemerintah untuk tidak mudik dan tetap di rumah, "pungkasnya.(ADV/HMS)