Kader Golkar DPD Kota Bekasi |
GIBAS NEWS - Pesta Demokrasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) Ke-5 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi bernuansa.
Pasalnya, perebutan kursi Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi saat ini di isi delapan kandidat yang mendaftarkan diri menjadi Ketua Partai berlambang Pohon Beringin tersebut, salah satunya Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro (HPK) Kosgoro 57 Kota Bekasi, H. Zainul Miftah.
H. Zainul Miftah (HZM), sosok kader muda tersebut saat dikonfirmasi mengatakan bahwa prosesi pendaftaran yang tadi saya jalani pihak DPD dan Panitia Musda welcome-welcome saja, menerima dengan baik kedatangan saya sebagai Kandidat Calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi.
"Pada prinsipnya, saya sebagai kader Millenial yang selama ini, teman-teman pada ketakutan melihat hanya dari satu sisi, tidak terbuka dan tidak ada wawasan Marwah Ideologi Kepartaian. Yang ada mengikuti arus si titik A tanpa mau ada pengembang. Maka saya atas nama H. Zainul Miftah (HZM) sebagai Kader Partai Golkar sekaligus sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro Kota Bekasi saya siap ikut berpesta demokrasi untuk menjadi Calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi," papar Zainul Miftah kepada awak media Sabtu (25/7/2020) malam.
Saat Pileg 2019 lalu, sambung Zainul Miftah, saya tidak diperhitungkan oleh DPD Golkar Kota Bekasi yang akhirnya namun Alhamdulillah saya mendapat nomor urut dua untuk Caleg DPR RI, walaupun masih sesuatu yang tertunda.
"Makanya, saya ikut serta lagi sebagai Bakal Calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi karena saya melihat situasi dan kondisi yang begitu meriah, begitu panas tapi kita tetap adem mensikapinya," papar Zainul Miftah.
Disinggung soal Visi-Misi, Zainul Miftah menjelaskan saya ingin pengkaderan Partai Golkar yang benar-benar militan terhadap Partai, bukan keatas nama individu.
"Karena, pesan dari Ketua DPD I Jawa Barat bahwa Partai Golkar itu sebagai Rumah bukan sebagai Perahu. Artinya Perahu disini adalah tidak hanya berpesta untuk dapat duduk di Kursi A, tapi kita membuat rumah ini untuk menjadi nyaman. Jadi kader kita di Kota Bekasi selalu nyaman dan enjoy. Yang jelas, dari permintaan bawah ada harapan figur baru di Golkar Kota Bekasi. Kita ingin melihat Golkar berubah, Golkar jangan digunakan sebagai Alat hanya untuk kursi jabatan tapi wadah pengabdian diri untuk Bangsa Negara dan warga masyarakat," ujarnya.
Disinggung soal Politik Dinasty, Zainul Miftah menjawab bagi saya pribadi welcome-welcome saja, hak Beliau, tapi apakah kita tidak berpikir untuk kedepannya, karena Partai Golkar ini bukan milik seseorang, tapi Partai yang berideologi yang benar-benar kuat akarnya, tidak hanya Dinasty.
Ditanya terkait hingga detik ini jangankan Ambulans, Sekretariat Tingkat Kecamatan/Kelurahan, apalagi Perahu Karet walau sebiji pun, Gedung DPD Golkar Kota Bekasi saja sudah beralih fungsi, H. Zainul Miftah menjawab, dirumah nanti, ada 12 PK (Pengurus Kecamatan) saya buatkan tempat khusus bagi masing-masing PK. Jadi tidak hanya diwilayahnya, di DPD wilayah juga akan ada tempatnya.
"Disitu kita bisa membahas kekurangan dan kemajuan kedepannya. Karena kita bukan hanya punya kursi 14, tapi juga perlengkapan dan Ketua apapun kita miliki. Bicara soal berpolemik dengan Bang Andy Salim, kalau memang bisa kita rangkul kenapa tidak. Saya kenal sama beliau, kita bisa bersilaturahmi dengan Bang Andy Salim untuk berkomunikasi dengan baik. Kita sadari, kita sudah 16 tahun, dan saya rasa semua orang sudah tau. Nah kenapa kemarin bisa begitu mungkin karena pendekatan yang tidak komit, tidak persuasif yang akhirnya beliau brutal," terangnya.
Insyaallah, sambung Zainul Miftah, kalau saya dipercayain sama teman-teman, saya bisa menyatukan hal ini dan saya yakin dua tahun kedepan saya bisa menjadikan gedung itu kembali miliki DPD Golkar Kota Bekasi.
"Mudah-mudahan, saya juga sedang menjalin tali silaturahmi dengan Beliau (Andy Salim) terlebih internal Partai Golkar," pungkasnya.
Sementara itu, dari hasil informasi yang dihimpun dilapangan, kedelapan kandidat Bakal Calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi diantaranya, TB. Hendra, Machrul Falak, Ade Puspitasari, H. Edy, Novel, Heri Suko, Siti Aisyah, Zainul Miftah.