Neta S Pane |
GIBASNEWS - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane memberikan apresiasi terhadap Aksi unjuk rasa Mahasiswa didalam menyikapi permasalahan Korupsi di Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Aksi unjuk rasa pemuda dan mahasiswa ke Kejaksaan Negeri Bekasi adalah wujud kepedulian warga Kota itu agar tikus-tikus koruptor yang menggerogoti uang negara segera ditangkap dan diseret ke pengadilan, " papar Neta kepada awak media, Minggu (21/6/2020).
Neta menjelaskan, isu korupsi di Bekasi bukanlah hal baru. Sebab itu, IPW memberi apresiasi pada aksi pemuda dan mahasiwa tersebut yang nyata-nyata peduli pada masyarakat Kota Bekasi.
"IPW berharap Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi mendengar aspirasi para demonstran ini dengan cara mempercepat penangan kasus korupsi yang saat ini tengah ditangani Kejaksaan Agung RI. Selain itu semua pihak yang terlibat harus segera diseret ke Kejaksaan dan dikenakan UU TPPU sehingga semua aspek kekayaan para koruptor yang terlibat bisa disita dan diblokir Kejaksaan, " tegasnya.
Aksi demo ini, sambung Neta, berkaitan dengan lima paket proyek besar Multiyears yang berasal dari dana APBD Kota Bekasi Tahun Anggaran (TA) 2017 yang sedang disasar Kejaksaan Agung (Kejagung RI). Sebab, proyek ini disinyalir sebagai salah satu modus penggangsiran APBD. Disinyalir melalui proyek APBD tersebut penuh dengan rekayasa dan banyak melanggar aturan.
"Proyek multiyears yang menelan anggaran hampir Rp 300 miliiar diduga Kejaksaan sebagai proyek penuh rekayasa antara Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD Kota Bekasi. Proyek ini tidak ada kajian, lalu tiba-tiba menjadi proyek multiyears. Anggaran yang dialokasikan untuk 5 paket kegiatan proyek MultiYear tersebut sarat kejanggalan. Saat ini proyek itu sedang dalam kajian Kejaksaan Agung. Sehingga aksi demo yang dilakukan pemuda dan mahasiswa Kota Bekasi bisa dinilai sebagai upaya dukungan moral terhadap kinerja Kejaksaan agar tidak ragu menyeret semua pelakunya ke meja hijau sehingga tikus-tikus koruptor bisa dibersihkan dari Bekasi, " ujar Neta.
IPW berharap, sambung Neta, selain ke Kejaksaan Negeri Bekasi para demonstran perlu mendatangi dan melakukan aksi di Gedung Kejaksaan Agung untuk memberi support agar Kejaksaan Agung segera menangkap semua pejabat Kota Bekasi yang terlibat korupsi proyek multiyear.
"Harapannya agar Kejagung bekerja cepat sehingga sebelum Pilkada serentak Desember mendatang semua yang terlibat bisa ditangkap dan diadili, " imbuhnya.