![]() |
Kegiatan K3 Terminal Induk Kota Bekasi |
Bekasi, Gibasnews.com - Guna menjaga kebersihan dan ketertiban Terminal Induk Kota Bekasi mengadakan giat kebersihan Dan keselamatan kerja (K3) Jumsih (Jumat Bersih) bersama seluruh pegawai dan Jajaran PO serta PPOT, Jumat (13/09/19).
Kepala Terminal Induk Kota Bekasi Muhammad Kurniawan mengatakan, pihaknya tetap berupaya untuk meningkatkan kebersihan, keamanan dan kenyamanan penumpang saat berada di Terminal.
"Kenyamanan itu salah satunya adalah harus memenuhi kelengkapan fasilitas di dalam bus," kata Kurniawan kepada Gibasnews.com.
Menurutnya, salah satu indakator penilaian Adipura adalah kebersihan maka itu pihaknya lebih mengutamakan kebersihan di Terminal Induk Bekasi. seperi pengelolaan sampah, penghijauan taman dan lain sebagainya.
"Kami terus berupaya memenuhi persyaratan - persyaratan yang diharuskan untuk mencapai Adipura di Kota Bekasi." terang dia.
Kalau terkait K3 kata dia, sampai saat inl tetap melaksanakan Jumat bersih (Jumsih) dan semua pegawai maupun karyawan di Terminal induk wajib melakukan bersih bersih.
Pihaknya juga akan memberikan sanksi tegas bila menemukan bus penumpang yang membuang sampah di dalam terminal Induk Kota Bekasi.
"Jika petugasnya tidak ngangkut sampah yang dibuang oleh bus tersebut, maka kita berikan sanksi tegas dengan menahan buku KIR nya. Itu yang lagi kita upayakan, sebab rata-rata mereka buang sampahnya di dalam terminal, " tegasnya.
Kepala Unit Kebersihan Terminal, Mulyadi mengatakan kegiatan K3 ini rutin kita adakan setiap Jumat pagi agar bisa menghilangkan bahwa terminal itu kumuh dan banyak premanisme.
"Dengan kegiatan K3 ini, saya ingin terminal Induk Kota Bekasi menjadi bersih sehingga para pengguna jasa transportasi merasa aman, nyaman dan tentram," ungkap Mulyadi.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat pengguna jasa transportasi supaya ikut serta untuk mengawasi dan ikut menjaga fasilitas umum di Terminal Induk Kota Bekasi.
"Mari kita ikut merawat dan memelihara bersama secara baik terminal ini, karena alat transportasi bukan hanya milik pemerintah tapi milik masyarakat juga," Ungkap Mulyadi (*)