Bekasi, Gibasnews.com - Pemilu 2019 membuat membuat partai politik bekerja keras untuk memenangkan Pilres maupun di kualisinya.
Salah satu ketua DPC PPP Kota Bekasi, Solihin, telah akui bahwa partainya kehilangan dua kursi pada pemilihan legislatif 2019 kali ini untuk menduduki kursi di gedung DPRD yang berada di jalan kalimalang, jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu yang mencapai empat kursi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi.
“Pemilu kali ini harus dievaluasi karena memiliki beban kerja yang berat. Selain itu, ini juga berdampak kepada PPP yang di fitnah sebagai partai Penista Agama,” ungkap Solihin.
Menurut Solihin, faktor tersebut yang sebabkan partainya alami penurunan suara. Ironisnya, fitnah ini dialamtkan dari lawan politiknya yang sesama partai Islam. Padahal selama ini, PPP telah berbuat banyak untuk kemaslahatan umat di Kota Bekasi.
“Selama Pileg kemarin, PPP di isukan dengan isu-isu hoaks, fitnah, bahwa PPP adalah partai penista agama. Saya temukan ini ketika proses pileg kemarin di masyarakat. Padahal kita selama ini telah perjuangkan perda Pesantren, Honor untuk Marbot di Masjid-Masjid, tapi kita malah di fitnah seperti itu,” pungkasnya.
Ia berharap, fitnah yang dialamatkan kepada partainya ini tidak diberikan keberkahan. Sebab cara itu dianggap tidak elegan dalam proses demokrasi.
“Semoga partai yang memfitnah kita, yang meraup suara terbanyak ini, Allah SWT tidak meridhoi, itu dzolim,” tutupnya.(*)